Kurikulum 2013 revisi 2021 saat ini masih digunakan di Indonesia. Beberapa revisi dilakukan untuk mendapatkan sistem pendidikan terbaik. Untuk membentuk dan menjalankan sistem pendidikan sesuai harapan kurikulum tidaklah mudah.
Para pembuat kebijakan harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk menetapkan solusi cepat dan tepat. Pendidikan menjadi konsen yang cukup sering mengalami perubahan.
Tidak jarang peserta didik dan tenaga pendidik kesulitan untuk mengikuti struktur yang baru. Namun tentu perubahan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan yang matang. Salah satunya karena kebutuhan pendidikan yang mengikuti arus globalisasi.
Untuk membuat sistem pendidikan baru dibutuhkan persiapan matang. Dimana melibatkan semua komponen tenaga pendidikan secara nasinal. Terdapat langkah-langkah pembuatan kurikulum serta menetapkan karakter pembelajaran terbaru.
Apa saja langkah-langkah pembuatan kurikulum 2013 revisi 2021? Dan karakter apa saja ditonjolkan? Berikut informasinya.
Langkah Pembuatan Kurikulum Pendidikan
- Membuat tujuan penyusunan kurikulum
Sebelum membentuk sistem pendidikan baru, kenali lebih dulu tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut bagi aspek pendidikan harus bersifat universal. Tujuan juga harus menggambarkan kebutuhan semua sistem pendidikan di Indonesia.
Untuk menetapkan tujuan, maka harus mengetahui lebih dulu hal yang ingin dicapai jika sistem dijalankan. Seperti penggunaan K13 menginginkan lahirnya generasi intelektual berkarakter. Sehingga tujuan kurikulum menekankan pada pendidikan berkarakter.
- Menetapkan lini waktu
Selanjutnya adalah menetapkan lini waktu sesuai dengan jam belajar peserta didik. Waktu berlakunya program belajar harus dirancang dengan tepat. Lini waktu ditetapkan berdasarkan estimasi panjang mata pelajaran.
Tentunya diiringi dengan pemberian informasi pemberlakuan kurikulum terlebih dahulu ke sekolah-sekolah. Sehingga sekolah juga dapat mengatur jadwal belajar yang sesuai dengan kondisi mereka.
Lini waktu ditetapkan sesuai dengan jadwal tercapainya target belajar. Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui pembelajaran berjalan sesuai ketentuan pada program yang dibuat. Evaluasi dapat dilakukan dimasa akhir jadwal pembelajaran.
- Riset Yang Mendalam
Selanjutnya untuk menetapkan program pendidikan terbaru perlu dilakukan riset terhadap program pendidikan lama. Misalnya dengan mencari tahu kekurangan dari sistem sebelumnya.
Sistem baru setidaknya harus mampu menutupi kekurangan dari sistem pendidikan yang lama. Dengan begitu program belajar yang dibuat memiliki kekuatan untuk dijalankan.
Melakukan riset menggunakan program belajar yang lampau juga bisa membantu melahirkan ide baru. Ide tersebut dapat dituangkan menjadi program-program pendidikan dimasa kini.
- Merumuskan permasalahan
Merumuskan masalah dapat berupa susunan pertanyaan yang berkaitan dengan program pada kurikulum. Pertanyaan tersebut akan membantu untuk membuat program menjadi terstruktur dan sistematis.
Namun untuk pembuatan program belajar bersifat nasional tentu dibutuhkan perumusan yang detail. Salah satunya dengan melibatkan ahli dibidang pendidikan agar melahirkan kebijakan yang tepat.
Perumusan masalah berfungi untuk membandingkan hasil yang diharapkan dan evaluasi setelah program dijalankan. Oleh karena itu tidak jarang kurikulum mengalami beberapa kali revisi, termasuk K13 revisi.
- Kesesuaian dengan perkembangan zaman
Salah satu dibentuknya kurikulum baru adalah perubahan arus globalisasi. Artinya kebijakan pendidikan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Misalnya saja perkembangan aspek teknologi yang melejit. Hal ini harus menjadi perhatian dalam membuat program belajar disekolah. Sehingga saat membuat kurikulum dapat beriringan antara pendidikan dan pemanfaatan teknologi yang tepat.
- Melakukan penilaian
Tahap terakhri adalah membuat penilaian. Fungsinya adalah sebagai poin evaluasi untuk perbaikan kurikulum. Terkadang terdapat beberapa kebijakan yang sulit dicapai dilapangan.
Tentunya tercapai atau tidaknya kebijakan dibutuhkan penilaian. Penilaian ini akan menjadi acuan untuk merubah program dalam kurikulum.
Pada kurikulum pendidikan nasional, hasil evaluasi biasanya akan dilakukan setiap tahun. Oleh karena itu sistem pendidikan pendidikan cukup sering mengalami revisi.
Kriteria Pendekatan Belajar Di Kurikulum 2013
Sistem pendidikan K13 lahir karena kebutuhan pendidikan yang harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Setiap kurikulum tentu memiliki karakter sebagai identitasnya, begitupun K13.
Secara umum sistem K13 menekankan pada pengembangan karakter siswa. Selain itu terdapat beberapa karakter yang menjadi ciri K13, berikut ini informasinya.
- Materi pembelajaran bersifat ilmiah
Kriteria utama belajar adalah bersifat ilmiah. Artinya materi pelajaran mampu dijelaskan sesuai logika dan nalar. Hal ini kemudian ditetapkan sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran kurikulum 2013.
Metode pendekatan ilmiah terwujud melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan saling menghubungkan semua pelajaran. Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan. Guru harus mampu membuat ekosistem kelas yang ilmiah.
- Interaksi kelas
Kurikulum 2013 sangat menekankan hubungan interaktif antara peserta didik dan guru. Peran guru sangat penting untuk mendorong peserta didik mampu berpikir kreatif, inovatif, dan aktif.
Dalam pembaruan buku kurikulum 2013 revisi 2021 terbaru, materi belajar cenderung berisi masalah. Bukan lagi didominasi oleh penjelasan dan jawaban.
Hal ini bertujuan untuk mendorong peserta mencari sendiri jawaban masalah. Guru disini bertindak sebagai partner yang mendampingi penalaran peserta didik.
- Pembentukan karakter
Salah satu latar belakang terbentuknya kurikulum 2013 adalah karena kurangnya kualitas generasi bangsa. Sebelumnya sekolah hanya fokus membangun karakter intelektual dalam penilaian.
Sementara kurikulum terbaru menambahkan karakter spiritual dan sosial sebagai penilaian tambahan. Tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi bangsa berintelektual dan berkatakter baik.
- Pembelajaran secara langsung
Kolaboratif antara guru dan peserta didik sangat diperlukan. Salah cara belajar untuk menunjang terbentukanya interaksi aktif adalah eksperimen langsung.
Peserta didik akan lebih mudah memahami masalah jika dipraktekan secara langsung. Proses pembelajaran ini dikenal dengan istilah eksperimen.
Melalui metode eksperimen guru dapat mendorong siswa berpikir kritis, analitis, dan tepat. Hal ini karena metode eksperimen memberikan ruang siswa untuk mengidentifikasi, memahami, dan menemukan solusi tepat untuk menyelesaikan masalah.
Peran Penting Kurikulum 2013 Revisi 2021
- Nilai konservatif
Salah satu peran penting kurikulum adalah mampu menafsirkan sikap sosial pada siswa. Nilai konservatif penting ditanamkan dalam lingkungan sekolah.
Dengan adanya nilai konservatif dapat membantu tenaga pendidik membentuk karakter siswa. Tenaga pendidik lebih leluasa mempengaruhi dan membina sikap siswa sesuai dengan nilai sosial dalam bermasyarakat.
- Nilai kritis
Nilai kritis ditekankan untuk melahirkan generasi sosial yang mampu menyelesaikan masalah dengan tepat. Terutama karena permasalahan sosial dan bermasyarakat yang selalu berubah. Sehingga membutuhkan pikiran kritis untuk menemukan solusi.
- Nilai kreatif
Sistem K13 melibatkan kegiatan edukasi yang bersifat kreatif dan kontruktif. Siswa didorong untuk mampu menyelesaikan masalah dengan tepat.
Disini guru hanya berperan sebagai partner untuk membantu mengarahkan siswa. Oleh karena itu untuk mencapai kretifitas diperlukan suasana belajar interaktif antara guru dan siswa.
Kurikulum 2013 revisi 2021 menjadi dasar lahirnya kurikulum berbasis pada kreatifitas anak. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan minat dan bakat siswa dari pendidikan rendah.
K13 menetapkan setiap jenjang pendidikan memiliki capaian yang berbeda. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka pencapaian pembelajaran yang diharapkan makin besar.